Tuesday 2 April 2019

PEDULI KEMANUSIAAN


PEDULI KEMANUSIAAN
PRAY FOR PAPUA
Pada Sabtu, 16 Maret 2019 Jayapura diguyur Hujan lebat. Hujan ekstrem saat itu menumpahkan 248,5 milimeter per detik selama tujuh jam dari pukul 5 sore waktu setempat. Banjir bandang dan longsor menghantam Kota Jayapura, Papua pada sabtu 16 Maret 2019, menimbulkan korban jiwa dan harta benda.  Data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) hingga Jumat 22 Maret menyatakan korban tewas akibat Banjir Bandang Sentani, Papua, Mencapai 112 orang. Sementara masih ada 94 orang yang dinyatakan Hilang. Jumlah korban luka-luka hingga saat ini Mencapai 915 orang. 107 orang di antaranya mengalami luka berat, 808 orang luka ringan
Hingga Saat ini pengunsi mencapai 11.556 jiwa dari 3.011 yang tersebar di 28 titik Pengunsian. Banjir Bandang Sentani membuat sejumlah bangunan rusak berat antara lain 375 rumah, empat jembatan, lima tempat ibadah, delapan sekolah, 104 toko dan satu pasar.
Dugaan penyebab Banjir Bandang Terbentuknya bendungan alami digunung Cyclops akibat longgsor menyebabkan alliran sungai tersumbat dan jebol. Data WWF dan BNPB penyebab Banjir curah hujan tinggi, Hopografi hulu Curam, batuan di hulu muda tererosi, longgsor alami di wilayah timur Sentani, bendungan alami jebol, kerusakkan hutan. Mengakibatkan daerah Sentani, Waibu, Sentani Barat, Depapre dan Ravenirara terkena Banjir Bandang.
Selain banjir bandang di Sentani Papua, ada Pengusian warga sipil di Kabupaten Nduga. Warga sipil mengunsi karena menghindari perang antara Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPN PB) dan Tentara Nasional Indonesia (TNI).
Selama Empat bulan dari Desember-Maret 2019, sejumlah warga sipil Nduga masih di tempat Pengunsian. Kondisi para Pengunsian Nduga di Wamena Ibu kota Kabupaten Jayawijaya, masih memprihatinkan dan kekurangan bantuan. Terdapat lebih dari 600 anak usia sekolah yang kini belajar di sekolah Darurat. Hingga saat ini para anak usia sekolah dan keluarganya masih menggantungkan Penghidupan mereka hanya dari Gonasi gereja Dan Masyarakat Setempat.

Hingga hari ini Masyarakat Sipil Sentani-Jayapura dan Nduga yang mengunsi akibat banjir Bandang Sentani dan Perang di Nduga membutuhkan bantuan untuk penghidupan mereka. Maka kami dari Forum Komunikasi Mahasiswa Papua Nusa Tenggara Timur (FOKMAP NTT), Melakukan aksi Pembakaran Seribu Lilin untuk Papua dan aksi Penggalangan Dana di Taman Nostalgia Kupang. Dana yang kami dapatkan akan dikirimkan ke Pengungsian masyarakat Sipil di Sentani dan Nduga Papua.  
Dengan melihat kondisi terurai diatas itu maka kami Forum Komunikasi Mahasiswa Papua  Ntt,  telah bentuk Panitia darurat peduli kemanusiaan  bencana Alam sentani, Bencana Alam Merauke Dan Perang Nduga untuk itu kami melakukan dengan kegiatan Penggalangan dana dan ujutan DOA Seruhan 1000 Lilin Ntt untuk Papua.
Dua kegiatan yang telah terlaksana yaitu : Kegiatan Penggalangan Dana dan Seruhan 1000 lilin karena rasa Peduli Kemanusiaan terhadap Tanah Air Papua yang sedang Tangis dengan akibat  Bencana Alam, dan Pengungsian yang dilanda oleh Sentani, Nduga, dan Merauke.   Untuk itu FOKMAP NTT, Melakukan kegiatan dengan THEMA PRAY FOR PAPUA” dan kegiatan Seruhan 1000 Lilin Ntt untuk Papua, pada Tanggal 24 Maret 2019 dengan waktu 3(Tiga) Jam 18.00-21.00,  Di Taman Nostalgia Kupang NTT, Telah usay.

Dan laporan Penggalangan dana secara Terperincinya akan melaporkan setelah Karkulasi dan Alokasi ujarnya Kordinator Lapngan Rabinus Gwijangge.!!!!



No comments:

HALAMAN ENTERI

FOKMAP NTT: Menghadapi Jalan yang Terhempit di Masa Proses Dun...

FOKMAP NTT: Menghadapi Jalan yang Terhempit di Masa Proses Dun... :   Menghadapi Jalan yang Terhempit di Masa Proses Duniaku             K...

TAMPILAN ENTERI